Friday, April 15, 2011

Indahnya malam pertama kita

Satu hal sebagai bahan renungan Kita...
Tuk merenungkan indahnya malam pertama
Tapi bukan malam penuh kenikmatan duniawi semata
Bukan malam pertama masuk ke peraduan Adam Dan Hawa

Justru malam pertama perkawinan kita dengan Sang Maut
Sebuah malam yang meninggalkan isak tangis sanak saudara
Hari itu....mempelai sangat dimanjakan
 
Mandipun...harus dimandikan
Seluruh badan Kita terbuka....
Tak ada sehelai benang pun menutupinya. .
Tak ada sedikitpun rasa malu...
Seluruh badan digosok dan dibersihkan
Kotoran dari lubang hidung dan anus dikeluarkan
Bahkan lubang-lubang itupun ditutupi kapas putih...
Itulah sosok Kita....
Itulah jasad Kita waktu itu

Setelah dimandikan..,
Kitapun kan dipakaikan indah cantik berwarna putih
Kain itu ...jarang orang memakainya..
Dia yang suci sangat terkenal bernama Kafan
Wewangian ditaburkan kebaju Kita...
Bahagian kepala..,badan. .., dan kaki diikatkan
Tataplah.... tataplah. ..itulah wajah Kita kelihatan terakhir..
Keranda pelaminan... langsung disiapkan
Pengantin bersanding sendirian...

Mempelai diarak keliling kampung yang dihadiri tetangga
Menuju istana keabadian sebagai simbol asal usul
Kita diiringi langkah longlai seluruh keluarga
Serta rasa haru para handai taulan
Gamelan syahdu bersyairkan sendu...
Akad nikahnya bacaan talkin.....
Berwalikan liang lahat..
Saksi-saksinya nisan-nisan.. yang telah tiba duluan
Siraman air mawar.. pengantar akhir kerinduan

Dan akhirnya.... tiba masa pengantin..
Menunggu dan ditinggal sendirian,
Tuk mempertanggungjawabkan seluruh langkah kehidupan
Malam pertama yang indah atau meresahkan..
Ditemani rayap-rayap dan cacing tanah
Di kamar bertilamkan tanah..
Dan ketika 7 langkah talah pergi.....
 
Sang Malaikat lalu bertanya...
Kita tak tahu apakah akan memperoleh Nikmat Kubur...
Ataukah Kita kan memperoleh Siksa Kubur.....
Kita tak tahu...Dan tak seorangpun yang tahu....
Yang pasti dan pastinya kita akan melaluinya jua.....

Pesanan ini khas buat saudara seislamku yang tersayang...semoga dapat merasakan dan menyedari bahawa kita ini pastinya tidak lama di alam pimjaman ini. Anehnya terkadang kita tak pernah menangis dan berpasrah atas nama ALLAH. Betapa angkuhnya kita ini...Mengapa susah menerima kebenaran? Apakah karena kosongnya jiwa yang tak dapat terisi oleh kebenaran dan cahaya alam nyata? Carilah cahaya keimanan moga  ''Malam Pertama Kita''  nanti tidak kegelapan....

1 comment:

  1. Yer... hidup yang sementara... lalui sebaiknya.. isi seeloknya.. sementara diberi waktu.. mudah-mudahan tergolong dlm golongan kekasihNya.. Diambil nyawa kita dlm. perjalanan & keadaan beribadah kpd.Nya.. dlm. iman & islam. aminn..

    ReplyDelete